Kenali Saw Scaled Viper: Ular Yang Mematikan Dengan Ukuran Kecil

Saw Scaled Viper (Echis carinatus) adalah salah satu dari banyak jenis ular berbisa yang ditemukan di dunia. Ular ini dikenal dengan banyak nama seperti Indian saw scaled viper, little Indian viper, dan Arabian sand viper. Namun, yang lebih sering digunakan adalah Saw Scaled Viper karena kemampuan unik ular ini untuk menghasilkan suara berdesing (sawing) saat menggulung tubuhnya.

Bagi sebagian orang, ular memang menakutkan dan sering dihindari Saw Scaled Viper. Namun, Saw Scaled Viper adalah salah satu spesies ular yang paling menarik untuk dipelajari dan dipahami. Dengan nama ilmiahnya yang terkesan serius, Echis carinatus, mari kita telusuri lebih dalam ke dalam keunikan ular yang satu ini dari segi fisik, habitat, makanan, dan habitatnya.

Fisik Saw Scaled Viper

Saw Scaled Viper merupakan ular kecil dengan panjang tubuh sekitar 50 hingga 60 cm. Secara umum, ular ini memiliki leher yang tebal, kepala besar, dan tubuh yang ramping serta silindris. Warna tubuhnya bervariasi, mulai dari pasir pucat, warna coklat kemerahan, hingga hitam pekat, tergantung pada lingkungan di mana ular ini hidup. Kulitnya juga ditutupi dengan sisik yang kasar dan bergelombang, yang memberikan ular ini tampilan yang unik.

Yang paling menarik dari Saw Scaled Viper adalah kemampuannya untuk menghasilkan suara seperti menggergaji kayu saat menggulung tubuhnya. Ini disebabkan oleh bergesernya sisik kasar di sepanjang bagian belakang tubuhnya saat gesekan dengan sisik di depannya. Suara ini memang terdengar sangat menyeramkan dan berasal dari kemampuan ular ini yang unik untuk bertahan hidup Swordfish.

Habitat dan Distribusi Geografis

Saw Scaled Viper ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, dan India. Namun, distribusi spesies ini terutama terkonsentrasi di wilayah Afrika. Di sana, ular ini dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari padang pasir, sabana, hingga semak belukar yang kering.

Secara umum, Saw Scaled Viper merupakan ular yang terbiasa hidup di lingkungan yang kering, seperti padang pasir dan sabana. Hal ini disebabkan karena kulitnya yang dapat menahan kekeringan. Namun, tidak jarang ular ini juga ditemukan di wilayah yang lebih basah seperti di tepi sungai atau danau yang kering.

Makanan dan Metode Makan

Saw Scaled Viper adalah ular yang memakan daging dan merupakan spesies karnivora. Ular ini memang tidak besar, namun ia cukup berani untuk memangsa hewan yang lebih besar darinya. Pada umumnya, ular ini akan memakan hewan kecil seperti tikus, tikus padang rumput, dan burung-burung kecil. Untuk memangsa, ular ini menggunakan teknik ambanguntuk menangkap mangsa yang lewat, kemudian membiarkannya mati akibat efek racun yang dihasilkan oleh gigitannya.

Hal unik yang perlu dicatat dari Saw Scaled Viper adalah bahwa spesies ini sangat agresif saat merasa terancam. Bila disentuh atau merasa terusik, ular ini dapat menggulung tubuhnya dan menyerang dengan gigitan yang mematikan. Selain itu, racun yang dihasilkan oleh Saw Scaled Viper dapat menyebabkan perdarahan dalam, koagulasi darah, dan gangguan paru-paru. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati jika berada di area di mana spesies ini hidup.

Mengenal Saw Scaled Viper Lebih Lanjut

Meskipun terkenal karena racunnya yang mematikan, Saw Scaled Viper memiliki peran penting dalam ekosistem di mana ia hidup. Ular ini berperan sebagai predator yang membantu mengendalikan populasi hewan-hewan kecil yang hidup di sekitarnya. Selain itu, kulitnya yang unik dan menjulur seperti lidah bisa digunakan untuk mengenali dan membedakan spesies satu sama lain.

Namun, keterancaman habitat dan perburuan yang berlebihan telah menyebabkan populasi Saw Scaled Viper terus menurun. Ular ini juga rentan terhadap perubahan iklim dan bencana alam yang mengganggu ekosistemnya. Oleh karena itu, upaya konservasi harus dilakukan untuk melindungi spesies yang unik dan berperan penting ini.

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Saw Scaled Viper adalah salah satu spesies ular yang menarik untuk dipelajari dan dipahami. Keunikannya dalam penghasilan suara, perilaku, serta peran pentingnya dalam ekosistem, membuat ular ini patut dipertimbangkan keberadaannya. Dengan membaca artikel ini, diharapkan kita dapat lebih mengenal dan menghargai Saw Scaled Viper sebagai satu dari sekian banyak keajaiban alam yang patut dijaga untuk generasi mendatang.

Saw Scaled Viper

Saw Scaled Viper


Detail Hewan Saw Scaled Viper - Nama Ilmiah: Echis carinatus

  • Kategori: Animals S
  • Nama Ilmiah: Echis carinatus
  • Nama Umum: Saw Scaled Viper
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Reptilia
  • Ordo: Squamata
  • Keluarga: Viperidae
  • Habitat: Deserts, savannas, scrublands
  • Metode Makan: Carnivorous
  • Distribusi Geografis: Africa, Middle East, Central Asia, and India
  • Negara Asal: N/A
  • Lokasi: N/A
  • Warna Hewan: Pale sandy, yellowish-brown, reddish-brown, pale gray, or black
  • Bentuk Tubuh: Slender and cylindrical
  • Panjang: About 50-60 cm

Saw Scaled Viper

Saw Scaled Viper


  • Ukuran Dewasa: About 50-60 cm
  • Umur Rata-Rata: 10-20 years
  • Reproduksi: Reptiles
  • Perilaku Reproduksi: Oviparous
  • Suara Atau Panggilan: Hissing sound
  • Pola Migrasi: Non-migratory
  • Kelompok Sosial: Solitary
  • Perilaku: Nocturnal, secretive
  • Ancaman: Habitat loss, human persecution, snakebite incidents
  • Status Konservasi: Not Evaluated
  • Dampak Eksosistem: Plays a role in controlling rodent populations
  • Penggunaan Manusia: Venom used in medical research and production of antivenom
  • Ciri Khas: Distinct saw-like scales on its dorsal side
  • Fakta Menarik: Has a highly potent venom and is responsible for numerous snakebite incidents
  • Predator: Birds of prey, mongooses, snakes

Kenali Saw Scaled Viper: Ular Yang Mematikan Dengan Ukuran Kecil

Echis carinatus


Mengenal Lebih Dekat dengan Saw Scaled Viper, Ular Berbisa Paling Mematikan

Saw Scaled Viper, atau sering disebut juga dengan nama ular pemotong, adalah salah satu jenis ular berbisa yang cukup dikenal di Asia dan Afrika. Ular ini dikategorikan sebagai spesies yang berbahaya karena memiliki gigitan yang sangat mematikan. Namun, dibalik reputasinya yang menyeramkan, saw scaled viper memiliki sisi yang menarik untuk dipelajari. Dalam artikel ini, kami akan mengungkap fakta-fakta menarik dan fitur-fitur unggulan dari ular ini NamaHewan.Com.

1. Ukuran dan Umur

Saw Scaled Viper adalah salah satu ular terkecil di antara spesies ular berbisa lainnya. Ukurannya hanya sekitar 50-60 cm saat dewasa. Namun, jangan memandang sebelah mata, karena ukuran yang kecil tidak mengurangi potensi bahaya dari ular ini. Saw Scaled Viper dapat hidup hingga 10-20 tahun di alam liar.

2. Reproduksi

Seperti kebanyakan reptil lainnya, saw scaled viper bereproduksi melalui telur (oviparous). Betina ular ini akan meletakkan sekitar 6-12 telur pada musim kawin yang biasanya terjadi di musim hujan. Telur tersebut akan menetas setelah 2-3 bulan dan anak-anak ular akan tinggal bersama induknya untuk beberapa waktu sebelum mandiri Saola.

3. Suara Atau Panggilan

Saw Scaled Viper terkenal dengan suara desisan yang khas dan sering disebut sebagai "hissing sound". Suara ini diproduksi oleh gesekan sisik-sisik vokal yang terletak di pangkal ekor ular. Hissing sound ini biasanya digunakan sebagai peringatan ketika ular merasa terancam oleh manusia atau hewan lain.

4. Pola Migrasi dan Kelompok Sosial

Berbeda dengan beberapa spesies ular lain yang memiliki kecenderungan secara migratori, saw scaled viper cenderung tidak bermigrasi (non-migratory). Mereka lebih banyak berada di daerah yang kering dan bergelombang. Saw scaled viper juga termasuk sebagai jenis ular yang hidup secara soliter atau sendiri-sendiri. Mereka akan menghindari interaksi dengan sesama ular kecuali di musim kawin atau untuk tujuan perburuan.

5. Perilaku

Seperti kebanyakan ular berbisa lainnya, saw scaled viper termasuk nocturnal atau aktif pada malam hari. Mereka memiliki kecenderungan untuk bersembunyi di lubang atau celah batu selama siang hari untuk menghindari terik matahari dan juga sebagai strategi berburu pada malam hari. Ular ini juga termasuk jenis yang sangat waspada dan rahasia dalam bergerak, membuatnya sulit untuk ditemui oleh manusia.

6. Ancaman dan Status Konservasi

Sayangnya, populasi saw scaled viper terancam oleh kehilangan habitat, persekusi manusia, dan juga insiden gigitan ular. Kehilangan habitatnya disebabkan oleh perambahan hutan dan perubahan iklim yang membuat mereka sulit untuk mendapatkan tempat berlindung dan juga sumber makanan. Selain itu, banyak orang yang takut dengan ular ini, sehingga sering membunuhnya jika ditemui di sekitar pemukiman manusia. Sayangnya, saw scaled viper tidak termasuk dalam status evaluasi konservasi oleh IUCN.

7. Dampak Eksosistem

Meskipun seringkali dianggap sebagai hewan yang berbahaya, saw scaled viper memiliki peran penting dalam ekosistem. Sebagai pemangsa utama tikus dan hewan kecil lainnya, mereka membantu mengendalikan populasi hama yang bisa merusak tanaman pertanian. Tanpa peran mereka sebagai pemangsa, populasi tikus bisa bertambah banyak dan merusak hasil pertanian.

8. Penggunaan Manusia

Di sisi lain, saw scaled viper juga memiliki manfaat bagi manusia. Meskipun berbahaya, venom (racun) dari ular ini memiliki nilai medis yang penting. Venom saw scaled viper telah digunakan dalam penelitian medis untuk mengembangkan obat-obatan baru dan juga dalam produksi antivenom (obat untuk mengatasi gigitan ular berbisa). Meskipun demikian, tetap harus berhati-hati dalam mengambil venom dari ular ini, karena risiko yang sangat besar.

9. Ciri Khas

Salah satu ciri khas yang membuat saw scaled viper mudah dikenali adalah sisik-sisiknya yang berbentuk seperti gergaji (saw-like scales). Sisik ini terletak pada bagian punggung ular, memberikan tekstur yang kasar dan memberikan tampilan yang unik. Selain itu, warna tubuhnya yang bervariasi dari oranye hingga kecoklatan, membuatnya mudah bertahan dengan kondisi di habitat alaminya.

10. Fakta Menarik

Fakta yang paling menarik tentang saw scaled viper adalah venomnya yang sangat berbahaya bagi manusia. Bahkan, beberapa ahli mengatakan bahwa venom ular ini memiliki potensi yang sama mematikannya dengan Black Mamba atau King Cobra. Berdasarkan data WHO, sekitar 5.4 juta kasus gigitan ular terjadi di dunia setiap tahun, dengan sekitar 2.7 juta diantaranya yang menyebabkan kematian. Dan saw scaled viper merupakan salah satu penyebab utama dari insiden gigitan ular tersebut.

11. Predator

Pada umumnya, saw scaled viper berada pada posisi tertinggi di rantai makanan sebagai pemangsa, namun ular ini juga memiliki predator alami seperti burung pemangsa, mangga (kalajengking), dan juga ular lainnya. Selain itu, manusia juga dapat menjadi predator yang mengancam bagi saw scaled viper, baik secara langsung maupun tidak langsung.


Dengan begitu banyaknya fakta menarik dan fitur-fitur unggulan dari saw scaled viper yang kita ketahui, kita dapat lebih memahami mengapa ular ini dianggap sangat berbahaya dan juga menjadi salah satu hewan yang menarik untuk dipelajari. Namun, perlu diingat bahwa sebagai manusia, kita harus tetap menghormati keberadaannya dan memperlakukan dengan bijak, agar kedua spesies dapat hidup berdampingan secara harmonis di planet ini.

Echis carinatus

Kenali Saw Scaled Viper: Ular Yang Mematikan Dengan Ukuran Kecil


Disclaimer: Konten yang disediakan hanya untuk tujuan informasi. Kami tidak dapat menjamin keakuratan informasi yang tertera di halaman ini 100%. Semua informasi yang disertakan di sini dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.